Distimia
Distimia (dysthymia disorder) juga dikenal dengan sebutan neorosis depresi, distimik depresi atau depresi kronis. Distimia merupakan bentuk dari gangguan mood yang sifatnya menetap. Bentuk depresi ini tidak terlalu parah dibandingkan dengan depresi berat, kriteria gangguan sifatnya ringan atau sangat jarang terlalu parah, elasi antara normal dan depresi ringan yang terus berulang berlangsung bertahun-tahun atau bahkan menetap.
Sebab utama kemunculan distimia tidak diketahui pasti, diduga kombinasi depresi yang berkelanjutan dapat menimbulkan distimia pada individu tertentu dengan ciri kehilangan harapan, kehilangan arti hidup dan self esteem yang rendah. Penderita distimia lebih banyak wanita dibandingkan pria, diperkirakan sekitar 5% populasi mengidap gangguan ini.
Gejala distimia
1) Perubahaan mood dalam kondisi buruk selama selang waktu 2 tahun, artinya individu hampir setiap hari dalam suasana mood depresi
2) Penurunan selera makan
3) Insomnia atau hypersomnia (lihat: Gangguan tidur)
4) Kelelahan (fatique)
5) Sulit berkonsentrasi
6) Self esteem yang rendah
7) Mudah putus asa
8) Tidak adanya pengharapan positif, monoton dan menerima apa adanya
9) Sulit berkonsentrasi
[/one_half] [one_half_last]
Pengobatan dilakukan sama halnya dengan bentuk depresi lainnya, treatment yang digunakan dalam kedokteran disebut dengan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine (Prozac) lebih sering digunakan. Terapi digunakan metode cognitive-behavioral therapy (CBT) dan interpersonal therapy digunakan secara beriringan dengan pengobatan (medis). Beberapa jenis obat anti depresi (antidepressant) mempunyai efek samping seperti penurunan gairah seksual, insomnia, atau gangguan pada perut.
Meskipun distimia ―pada bentuk depresi ringan (akan tetapi rentang waktu yang lama) ini dapat disembuhkan atau bahkan hilang dengan sendirinya akan tetapi distimia juga dapat mengarah pada kemunculan depresi berat bila tanpa diobati, fenomena seperti ini disebut dengan “double depression”, lakukanlah konsultasi pada dokter atau pada ahlinya bila Anda menemukan gajala-gejala yang ada dalam diri Anda sekarang juga.
Disclaimer
Website pikirdong hanya memberikan informasi semata mengenai beberapa simtom, artikel psikologi, kesehatan, termasuk kemungkinan di dalamnya tersebut nama-nama alat test psikologi atau obat-obatan. Artikel ini tidak boleh dijadikan sebagai rujukan atau acuan untuk diagnosa ke dokter.
Leave a Reply
Be the First to Comment!