Sadisme Seksual – Paraphilia
Individu dengan gangguan ini secara konsisten memiliki gangguan fantasi seksual dengan cara menyakiti pasangannya dengan teror baik secara fisik ataupun psikologis. Penyimpangan ini beda halnya dengan perilaku seksual kasar, sadisme seksual akan mengajak atau memaksa pasangannya untuk melakukan hal-hal sadistik dalam setiap aktivitas seksual.
Perlakuan sadistik oleh pelaku sadisme seksual bukanlah akting atau pura-pura, mereka serius dalam melakukannya. Kebanyakan pelaku sadisme mempunyai gangguan kepribadian antisosial atau yang sering disebut dengan psikopat.
Bentuk ekstrimnya, perilaku sadisme dapat dilihat dalam kasus pemerkosaan yang disertai dengan penyiksaan dan pembunuh. Penderita sadisme seksual akan merasakan kepuasan seksual bila pasangannya itu mati. Namun demikian hal ini bukanlah menjadi salah satu motif perilaku sadisme seksual untuk menyiksa korban atau pasangannya sampai mati. Rasa sakit pasangan juga tidak menjadikan gairah seksualnya meningkat. Pemerkosaan yang disertai kekerasan akan membuat pelaku bergairah dan pelaku akan terus mengulangnya pada kesempatan lainnya. Oleh karenanya, sadisme seksual merupakan kejahatan serius yang dapat dijerat dengan hukuman yang berat.
Beberapa perilaku sadisme seksual lainnya dapat berupa;
• Pemaksaan atau pemerkosaan, penolakan korban menjadi gairah seksual pelaku dalam melakukan aksinya. Semakin korban meronta, melawan, menangis maka pelaku semakin bersemangat.
• Pelaku melakukan penyiksaan yang sebenarnya, pemukulan sampai menimbulkan luka memar.
• Melukai bagian tubuh tertentu dari pasangannya sampai mengeluarkan darah
• Beberapa individu gangguan juga disertai simtom masokis
• Melakukan penyiksaan seksual dengan pemaksaan atau sampai luka (melukai alat genital).
• Melakukan penyiksaan berat dengan menggunakan cambuk, kejutan listrik, dan sebagainya
Leave a Reply
Be the First to Comment!